Halaman

Selasa, 16 Oktober 2012

Dahsyatnya Berbagi

Ada satu hal yang membuat pikiran saya tidak berhenti bertanya-tanya mengenai rezeki. Rezeki merupakan jatah yang Allah SWT berikan kepada setiap makhlukNya selama hidup di dunia. Sedangkan rezeki yang di dapat setelah kehidupan dunia sifatnya adalah sebagai pembayaran atau kompensasi dari amal seorang hamba di dunia dan juga 'pemberian' dari orang yang 'mengirimkannya', misalnya do'a anak yang sholeh bagi orang tuanya yang telah wafat.

Kembali ke rezeki, sepanjang pengamatan dan pengalaman saya, terjadi perbandingan terbalik terhadap rezeki ini. Semakin kita membagikan rezeki yang kita miliki kepada para mustahik (orang atau badan yang berhak mendapatkan bagian), semakin banyak rezeki yang kita dapat, dan bukan malah berkurang.

Logikanya, sebagai permisalan, jika kita memberikan 2 bagian dari 5 bagian rezeki kita kepada mustahik, maka seharusnya menjadikan 3 sebagai sisa. Namun yang terjadi adalah 23. Dan itu merupakan jumlah minimal 'saldo' yang ada.

Subhanallah. Lho, koq bisa?

Bisa dong. Berikut hitung-hitungannya. 5 - 2 = 3. Sesuai Hadits dan Al Qur'an, Allah SWT, Sang Pemilik dan Pemberi Rezeki melipatgandakan nilai 2 yang disedekahkan di jalan Allah SWT sebanyak 10 kali. 2 x 10 = 20. Sehingga saldo minimum yang ada menjadi 20 + 3 = 23. Koq cuma kelipatan 10? katanya minimal? Tentu bisa. Semakin sering dan semakin ikhlas kita bersedekah, semakin banyak pahala dan kelipatannya. Sehingga bersedekah pun perlu latihan. Latihan hati.

Seberapa lama keuntungan bisa langsung dipetik? Rentang waktunya seketika sampai waktu yang dikehendaki Allah SWT. Tidak ada yang bisa memprediksi kapan, karena itu merupakan hak prerogratif dari Allah SWT, tapi yang paling cepat, ya seketika. Bersabarlah. Latihan butuh kesabaran, kan?

Wah untung dong..? Sudah tentu. Kita berniaga dengan Allah SWT, Sang Pemilik dan Pemberi Rezeki, dengan cara memutar rezeki PemberianNya dan didistribusikan kepada hambaNya yang membutuhkan. Dengan demikian, kita menjadi 'perantaranya' Allah SWT dalam memberikan rezeki kepada salah satu atau beberapa makhlukNya. Dan sudah tentu, berniaga dengan Allah SWT, tak sekalipun menyebabkan rugi. Tak akan pernah.

Kalo gitu, yuk, kita berbagi rezeki kita sekecil apapun kepada sesama yang membutuhkan (mustahik). Harus kepada yang mustahik, di mana rezeki ini akan berguna bagi orang/badan tersebut. Memberikan kepada selain mustahik bagaimana? Itu juga baik, hanya saja barangkali manfaat yang dibawanya tidak akan terlalu dirasakan baik oleh pemberi maupun penerimanya. Setiap kondisi yang tepat, pasti akan membawa manfaat yang tepat, kan?

Tidak perlu menjadi kaya untuk bersedekah. Secukupnya dari yang kita punya dengan ikhlas, lillahi ta'ala. Tak perlu berupa mal atau harta. Senyum. ya, senyum yang ikhlas bisa juga menjadi sedekah. Ilmu. Semakin kita membagi ilmu, semakin mahir dan luas ilmu kita. Banyak lagi contoh yang lain.

Ada sesuatu yang terjadi pada hati ketika kita bersedekah karena Allah SWT. Sesuatu yang tidak bisa dilukiskan kata-kata maupun dengan ilustrasi. Perasaan bahagia karena Allah SWT. semakin ikhlas kita bersedekah, semakin bahagia yang kita rasakan.

So, tunggu apa lagi..?

Yuk, kita berbagi...